Rabu, 07 Oktober 2009

SISTEM MANUFAKTURING

Manufakturing adalah kumpulan aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pracangan produk dan dokumentasinya, pemilihan material, perencanaan, produksi, quality assurance, manajemen dan pemasaran produk. Dalam proses tersebut bahan baku diubah manjadi produk jadi.


KLASIFIKASI MANUFAKTUR
Manufaktur diklasifikasikan dengan menggunakan dua kriteria yaitu :
1. Bagaimana barang-barang diproduksi dalam sistem manufaktur.
2. Bagaimana memuaskan permintaan konsumen dengan strategi produksi.
Mengidentifikasi pengklasifikasian yang sesuai dengan operasi manufaktur yang spesifik adalah penting didalam Computer Integrated manufaktur (CIM) karena ada beberapa solusi masalah yang diselesaikan dengan tipe spesifik dari sistem manufaktur.
Klasifikasi dari sistem manufaktur membagi operasi produksi ke dalam lima group yaitu :
1. Proyek.
2. Job shop.
3. Repetitif.
4. Line.
5. Continuous.

1. Proyek
Perusahaan yang menghasilkan produk berukuran besar, unik dan rumit biasanya menggunakan cara proyek untuk membuatnya. Proyek biasanya digunakan untuk membuat produk yang rumit dan unik yang membutuhkan masukan yang besar dan harus dikordinasikan agar keinginan pembeli dapat dipenuhi. Masukan biasanya dibawa ketempat produk dibuat karena tidak mungkin memindahkan produk bila telah selesai. Semua kegiatan termasuk fungsi-fungsi pendukung yang perlu, biasanya dikendalikan melalui sistem total selama jangka waktu pekerjaan. Sumber daya disediakan dan dipindahkan ke tempat lain bila tidak diperlukan lagi dalam pekerjaan.
Dengan demikian ada dua pertimbangan untuk memilih proyek sebagai proses yang dianggap tepat. Pertama produk unik, spesifikasi ditentukan pembeli dan kedua produk tidak dapat dipindah-pindahkan kerena terlalu besar dan tidak dapat dipindahkan bila sudah selesai.
Contohnya adalah perusahaan yang membuat gedung perkantoran,. Kapal pesiar, dan pesawat yang besar. Dan juga, karena memproduksi barang-barang yang besar maka layout dari pabrik disebut fixed position, dimana benda kerja letaknya tetap, sedangkan peralatan yang digunakan dibawa ke tempat kerja. Karakteristik tambahan lainnya adalah desain gambar yang rumit, jangka waktu yang panjang, dan penjadwalan produksinya biasanya menggunakan taknik-teknik manajemen proyek.

2. Job Shop
Pabrik yang menggunakan job shop untuk membuat produk pesanan yang unik misalnya perkakas khusus. Produk bersifat khas dan pemasok harus memampu menafsirkan rancangan dan sepsifikasi yang ditentukan pemesan dan menggunakan keahlian tertentu unuk membuat produk. Rancangan dan spesifikasi biasanya ditafsirkan oleh para pekerja yang ahli, pengalaman kerja dari pekerja merupakan bagian yang penting dalam proses ini.
Karakteristik dari kategori ini adalah :
a. Volume produksi yang rendah biasanya disebut lot size.
b. Ukuran produk sangat kecil dibandingkan dengan produk dalam kategori proyek.
c. Barang-barang yang akan diproduksi dialirkan melalui mesin-mesin yang berada pada posisi yang tetap.
d. Layout dari pabrik disebut dengan job shop / process layout.
e. Produk tidak terlalu rumit.
f. Memerlukan penjadwalan produksi yang ketat di lantai produksi.
g. Bahan baku dibeli jika ada order.
Produk yang unik berarti bahwa produk tersebut tidak akan diperlukan dalam bentuk yang sama persis untuk kedua kalinya atau jika diperlukan yang persis sama, pesanan cenderung datang tidak teratur dalam jangka waktu yang lama antar pesanan yang satu dengan yang berikutnya.

3. Repetitive
Sistem manufaktur ini mempunyai karakteristik seperti :
a. Route produksi yang tetap.
b. Volume produksi yang tetap.
c. Volume produksi yang besar dengan jumlah lot yang berbeda-beda.
d. Permintaan dari produk tetap.
e. Perputaran produk cepat.
f. Mesin yang digunakan biasanya jenis special purpose machine.
g. Layout dari pabrik disebut dengan product flow layout.

4. Line
Pada proses line berbeagai produk melalui proses urutan yang sama. Ini dimungkinkan karena produk tersebut adalah produk standar dan kerena itu perubahan di luar batas yang telah ditentukan (bisa sangat banyak, misalnya kendaran bermotor) tidak dapat dikerjakan pada line itu sendiri.
Sistem ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Lead time yang ditetapkan oleh konsumen biasanya lebih pendek daripada waktu total yang dibutuhkan untk menyelesaikan produk tersebut.
b. Produk mempunyai beberapa pilihan / model.
c. Jumlah persediaan dari barang-barang sub assembly mencukupi.
Contohnya adalah pabrik perakitan mobil, motor dan lainnya.

5. Continuous
Dengan proses continous maka bahan mentah diolah melalui tahap-tahap atau operasi yang berurutan dan diperhalus tau diolah menjadi satu produk atau beberapa produk misalnya petrokimia. Pilihan proses didasarkan atas 2 pertimbangan yaitu volume permintaan sangat tinggi dan kedua bahan mentah yang diperlukan mudah dipindahkand ari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya cairam, gas dan makanan.
Karakteristiknya adalah :
a. Manufacturing lead time lebih besar dari lead time yang ditentukan oleh konsumen.
b. Demand suatu produk dapat di prediksi.
c. Adanya inventory dari produk.
d. Volume produksi besar.
e. Ada beberapa pilihan produk.
Sistem ini selalu menggunakan product flow plant layout dengan production line yang terbatas untuk satu atau beberapa produk yang berbeda.contohnya adalah pabrik karpet nilon, pabrik-pabrik kimia dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar